PALANGKA RAYA – Menindaklanjuti hasil sinkronisasi tata kelola kegiatan perbenihan dan perbibitan yang telah dilaksanakan pada 30 Mei – 01 Juni 2023 bertempat di Yogyakarta, maka hari ini diselenggarakan rapat koordinasi perbenihan lingkup BSIP (Badan Standardisasi Instrumen Pertanian), khusus untuk menghadapi ancaman El Nino. Rapat ini dilakukan secara fisik (offline) di ruang rapat lantai 4 BSIP Jakarta dan secara daring via zoom meeting yang diikuti oleh seluruh UPT lingkup BSIP Kementerian Pertanian, Senin (05/06/2023).
Kepala BPSIP Kalteng (Dr. Akhmad Hamdan, S.Pt.,MP), Sub Koor KSPP (Umming Sente, S.Pt) dan tim Program dan Penanggung jawab UPBS mengikuti rapat ini secara daring di ruang AoR BPSIP Kalimantan Tengah.
Direktur Perbenihan Tanaman Pangan (Dr. Yudi Sastro, SP., MP) menyampaikan bahwa saat ini kebutuhan benih padi 1000 Ton akan tetapi sampai dengan bulan Mei 2023 ketersediaan benih hanya 93 Ton yang terdiri dari 19 varitas diantaranya varietas cakrabuana, cisaat, inpari 19, 38, 39, 41, 42, 43 dan 46. ketersediaan ini di luar benih pokok padi total yang ketersediaannya hanya 3.989 Kg atau 4 Ton kurang.
Dari total 20 daerah yang masing-masing luasannya berbeda yang bisa menemui input hanya NTB, Sulawesi Tenggara dan Jambi akan tetapi daerah yang memiliki wilayah lebih besar seperti Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Sumatra Selatan, Banten, Lampung hampir tidak bisa menyediakan atau tidak cukup.