PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Kalimantan Tengah

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Kalimantan Tengah

Kepala Balai Sampaikan Arahan Menteri Pertanian pada Apel Pagi




 

 

PALANGKA RAYA – Apel pagi merupakan sebuah tindak lanjut dari upaya penegakan disiplin dalam bekerja seluruh pegawai (ASN dan PPNPN) BSIP Kalimantan Tengah. Kegiatan apel ini rutin dilakukan setiap hari senin dihalaman kantor BSIP kalteng. Apel pagi ini Senin (20/02/2023) berjalan dengan khidmat dan tertib, sekarang sudah memasuki minggu ke 3 bulan Februari, mari senantiasa meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja, memanfaatkan waktu bekerja dengan baik serta senantiasa melakukan pengukuran penilaian kinerja, karena itu nantinya sebagai output dalam pengisian SKP. 

Dalam kesempatan ini Kepala BSIP Kalteng (Dr. Dedy Irwandi, S.Pi., M.Si) menyampaikan beberapa informasi, keterkait arahan Menteri Pertanian pada kunjungan kerja ke kawasan food estate di Kabupaten Kapuas pada minggu yang lalu. Saat ini kita sudah memasuki kondisi iklim yang ekstrim yaitu kemarau panjang atau El-Nino. Diperkirakan musim kemarau akan terjadi pada bulan Maret, sehingga kepada UPT satker lingkup Kementan diminta untuk melakukan identifikasi pemetaan terkait wilayah – wilayah yang termasuk dalam zona hijau (tidak rentan), kuning (rentan) dan merah (sangat rentan).  Dimohon kepada seluruh penyuluh BSIP Kalteng yang mempunyai wilayah kerja yang termasuk dalam zona tersebut dapat berkoordinasi kepada pemerintah daerah untuk memberikan edukasi dan penyampaian informasi terkait penanganan dampak  dari El-Nino, terutama wilayah kerja yang sentra-sentra padi.

 

Karena dampak dari El-Nino  tidak hanya terjadi pergeseran pola tanam, tetapi dapat mengakibatkan penurunan produksi, sehingga diharapkan nanti khusus BSIP dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi gagal panen dan juga penurunan produksi seperti berkoordinasi untuk melakukan edukasi kepada penyuluh dan kelompok tani yang ada di daerah terkait gerakan percepatan tanam dan panen dengan mengejar sisa air yang masih ada dan juga melakukan percepatan panen kalau sudah masuk masa panen. Mengoptimalkan teknologi panen air yang sudah dilakukan di Balitbangtan terkait dengan penyediaan pompa, sumur bor, embung dan sebagainya. (rir)